wellcome to Tito Helmy Prasanda Blogger

Kamis, 24 Mei 2018

Cinta Merah Delima, Masam di awal dan nikmat ketika terbiasa (#2)

  Sebut saja namaku Topan, anak sulung dari tiga bersaudara. Ayahku adalah seorang pengusaha besar yang jatuh ketika era krisis moneter. Ibuku adalah seorang wanita cerdas namun memiliki nasib yang kurang beruntung sehingga hanya menjadi seorang Ibu Rumah Tangga.  Dan aku adalah seorang pelajar kelas 11 di salah satu SMA favorit kota Jember. Kota ini juga merupakan kota kelahiranku.
 Namun kedua orang tuaku bukan berasal dari kota ini. 
Jember terkenal merupakan daerah transmigrasi ketika Era Soeharto.
Maka tidak heran kalau penduduk kota ini memiliki beragam budaya yang akhirnya menjadi perpaduan yang menarik.

Aku memiliki dua orang adik, adikku yang pertama perempuan berkulit putih dan memiliki keterbatasan fisik dan psikis sehingga harus mendapatkan perhatian khusus. adikku yang ke dua adalah laki - laki yang jenius namun sedikit pemalas.

Keluargaku merupakan keluarga yang sangat sederhana.
Bahkan untuk mencukupi kebutuhan sehari - hari pun kami masih menggantungkan dari hasil pensiunan almarhum kakek.
Beliau dulunya adalah seorang veteran perang namun bertugas sebagai tim medis (mantri perang).

Kami sekeluarga tinggal bersama di bangunan bekas kantor ayahku ketika beliau menjadi pengusaha.
bentuk bangunannya pun kurang sesuai kealu disebut dengan rumah.

Beberapa tahun kemudian rumah tersebut terjual kepada perusahaan di bawah naungan BUMN,  dan kami sekeluarga pindah rumah..

dan petualangan cintakupun .. berawal dari sini...


Cinta Merah Delima, Masam di awal dan nikmat ketika terbiasa (#2)

  Sebut saja namaku Topan, anak sulung dari tiga bersaudara. Ayahku adalah seorang pengusaha besar yang jatuh ketika era krisis moneter. Ib...